PART 1 ^^
Aku
terbiasa dengan langit malam dengan jejak kaki yang mulai menghilang menembus
dinding kehangatan rumah, aku menyukai saat malam tiba ketika lalulalang jalan
mulai hilang secara perlahan, ketika hembusan angin malam memaksakan tubuh
untuk tetap terjaga dalam lelap, jejak kaki semakin berkurang yang tersisa
hanyalah para pejalan kaki yang hendak pulang, dan Gastronom yang buka 24 jam.
Aku
mulai mempercepat langkah kakiku, meskipun sesekali harus tersandung oleh
tumpukan salju yang sudah mulai menebal setinggi lima sentimeter, salju mulai
memberikan tanda akan turun kembali dan siap menghiasi setiap sudut kota
Moskwa. Dengan langkah yang cukup cepat aku mulai berbelok dipersimpangan jalan
gang kecil yang hanya cukup dilewati oleh satu mobil dan satu motor disalah
satu sisinya. Kini aku mulai memperlambat langkahku aku tak perlu khawatir
salju akan menguburku secara hidup – hidup dan membiarkanku menjadi
perbincangan masyarakat Russia, menjadikanku seorang yang terkenal dimuat
diberbagai koran dengan muatan “Seorang
wanita asal Indonesia, Bandung tewas tertimbun salju”. Itu tak mungkin
terjadi pada diriku! Tidak akan pernah.
Aku
telah menghentikan langkahku, aku selalu melakukan hal ini berdiri tegap
didepan sebuah rumah disalahsatu kompleks ini. Rumah dihadapanku terlihat
sederhana dan paling kecil dibandingkan dengan rumah – rumah yang berada
dikompleks ini, namun ada sesuatu yang mengganjal. Rumah ini terasa anggun dengan arsitektur serta design yang modern,
seakan membuat rumah ini ikut hidup dalam dinamika kehidupan setiap waktu,
bahkan saat menjelang malam rumah dengan kesederhanaannya terlihat lebih
menyatu dalam larutan malam serta gemerlap bintang.
Avienda
memang memiliki sebuah istana sederhana namun aku sangat menyukainya, kedua
orangtuanya mempunyai profesi sebagai arsitektur dan desain interior membuat
keluarga ini seakan memiliki rumah idaman. Siapapun manusia yang melihat
rumahnya akan jatuh cinta terhadap arsitektur yang dibuat rumit itu.
Pagar
mulai dibuka perlahan, dari kejauhan aku bisa menebak siapa yang sedang berdiri
didepan pagar dengan wajah yang sumbringah, Avienda selalu menungguku tepat di
depan pagar saat malam menjelang dan waktu pulang kerja, terlampau melebihi
seorang ibuku sendiri.
“
Zdrafuitet2 Grace, kholodno?3” Dua kata yang selalu ia
katakan saat menyambutku dan jika saat malam tiba ada kata tambahan yang iya
bawa Kholodno? Aku bahkan hampir
hafal diluar kepalaku yang biasa iya lakukan padaku, aku yakin Avienda
mengkhawatirkan aku di negaraku memang terkenal dengan negara yang tropis
mungkin itu penyebab Avienda selalu bertanya “Kholodno” saat musim salju mulai melanda.
“
Da4 Avienda, sedikit lebih hangat dibandingkan saat aku pertama kali
kesini, dua minggu lagi adalah tepat empat tahun aku berada di moskwa.”
Langkahku mulai dipercepat tak memberikan celah untuk pintu pagar itu segera
ditutup dan mengbiarkan angin malam terus berhembus .
“Kali
ini apa yang mau kamu ceritakan Grace? Mungkinkan pertemuan dengan beberapa
preman kota? Seperti beberapa hari yang lalu? Atau kamu mau bercerita tentang
pekerjaanmu hari ini? Atau kamu mau bercerita tentang perasaanmu yang akan kamu
berikan pada managermu?” Avienda tak pernah basa – basi selalu pada intinya tak
ingin membuang waktu terlalu banyak hanya untuk pertanyaan – pertanyaan yang
tak cukup penting menurutnya.
“
Entahlah, aku merasa hari ini terasa aneh, aku sedang tak ingin membahas
apapun, maaf Avienda aku lelah malam ini.” Aku tak mau berlama – lama
berhadapan dengan wanita ini bisa beribu pertanyaan yang ia tanyakan,
pertanyaan yang seharusnya masuk dalam kategori privasi. Sepertinya aku harus cepat kembali ketanah air tercinta,
aku masih memiliki janji itu janji yang seharusnya ia juga tepati terasa
semakin layu jika terus mengingatnya.
Pertemuan akan kita temui
disaat yang sama, waktu tanggal dan keadaan yang sama, isyarat yang tak
tertulis namun pasti kau kan mengerti, karena kita berada tepat dijalur yang
selalu sama – Sirius.
Mana
mungkin aku bisa memahami tentang nya jika petunjuk yang diberikan hanya
seperti gonjang – ganjing, namun aku toh aku
tetap melakukannya.
Ket : Zdrafuitet = Hai / hallo
Kholodno
= Dingin
Da
= Iya
J
J
J
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar