PART II ^^
“
Dabroye utra5…. Grace, ini sudah pagi apa kamu mau menghilangkan
kesempatan emas melihat salju dipagi hari? Kamu pasti akan menyesal” Avienda
membuka jendela kamarku yang berada tepat berhadapan dengan kasurku, kelembutan
salju pagi mampu aku rasakan dari celah – celah jendela pagi ini, ini terasa
sederhana namun sangat langka.
Kehangatan dalam ruangan ini
membuatku rindu akan suatu memori lama yang mulai mengelupas, merasa jijik dibuatnya kenangan itu terlalu
menyakitkan, namun harus diakui aku tetap terjatuh pada lubang yang sama.
“Pergilah Avienda dari kamarku, aku
akan bersiap - siap lalu kita pergi melihat salju dipagi ini.” Aku merasa risih
ketika Avienda masuk dalam ruangan pribadiku, meski ini adalah rumahnya apa
salahnya jika saling menjaga privasi
seseorang. Tapinya, toh meskipun aku
memberi tahunya ia tidak akan pernah mengerti entah apa yang bersarang pada
otaknya kini, mungkin sejenis sarang laba-laba, atau mungkin sejenis sarang
yang lainnya.
Aku mulai beranjak dari tempat
ternyamanku, kali ini bukan jendela yang biasanya aku tuju saat musim dingin
seperti ini, tapi kalender yang bertengger didekat meja rias.
“ Besok tepat 15 Desember 2013.”
Entah bisikan apa yang membuatku terus
bergumam mengenai tanggal itu secara berulang- ulang, hari ini aku harus pergi
menepati janji tak tertulis, perasaan apa ini? Perasaan yang penuh dengan
harapan yang tak pernah tersampaikan, bagai mentari yang tak pernah bertemu
dengan waktunya.
“ Grace !!! apa kamu udah siap? Ayo,
cepatlah sedikit aku akan mengajakmu ke lapangan merah, kamu belum pernah kesana saat musim dingin seperti ini
kan? Kau bukan siput kan? Jangan pura – pura tak mendengarku, aku tau kamu
mendengarkanku dengan jelas Grace.” Avienda selalu melakukan hal – hal yang
diluar kepalaku, seseorang yang memiliki kehidupan normal.
“Da, da6 beri aku waktu
lima menit” dalam sekejap aku mencuci mukaku, menyikat gigi, dan memakai palto
yang cukup tebal. Disaat musim dingin seperti ini aku terbiasa mandi tiga kali
sehari itupun jika suhu tubuhku tetap normal. Musim dingin tak membuat siapapun
terlihat kusam bahkan saat aku pernah tak mandi selama satu minggu tak ada yang
menyadarinya.
Aku keluar dengan pakaian yang sudah
sangat rapat dalam tubuhku, aku dan Avienda mulai menyusuri komplek, menaiki
bis kota dan terakhir aku menaiki kereta bawah tanah, tempat ini nyaman
berbagai tulisan cyrilic bertengger indah disana. Seandainya negaraku
menjunjung tinggi sejarahnya seperti negara ini.
Ket : Dabroye utra : Selamat pagi
Da,
da : Ya, ya
J
J
J
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar