PART III ^^
Yang
sedang dihadapanku adalah lapangan merah milik Russia, keindahan nya tak kalah
luar biasa dengan Paris yang sering diperbincangkan oleh banyak orang. Lapangan
yang kini dipenuhi dengan tumpukkan salju tak membuatnya kehilangan banyak
peminat justru mendatangkan banyak wisatawan asing yang ingin melihatnya.
Tatanan gedung pencakar langit dan
gedung – gedung bersejarah berada dalam lingkup lapangan merah ini, gedung
bersejarah yang masih terjaga keasliannya, gedung pencakar langit yang indah
menghasilkan keindahan yang sempurna untuk negara ini.
“ Aku akan kembali ke Indonesia,
kamu bukan orang pelupa yang akut bukan? Sekarang tanggal 14 desember, aku akan
kembali ke Indonesia jam empat sore nanti.” Aku bisa pastikan Avienda mulai
menatap langit dan mengeluarkan air matanya, tak dampai beberapa menit suara
tangisannya mulai terdengar.
“ Berhentilah menangis, aku hanya
satu bulan disana.” Aku tak pernah terbiasa dengan keadaan seperti ini seolah
aku adalah seseorang yang patut dihakimi karena membuat seseorang menangis.
“ Kalau kamu pulang kenegaramu, aku
tak bisa mendengar ceritamu lagi, aku tak bisa mendengar celotehan dari sahabatku
yang sekaligus merangkap jadi kakakku.” Aku bisa mengerti perasaannya, setelah
dua tahun lalu ia divonis suatu penyakit yang menyebabkannya bahaya jika
terlalu sering keluar rumah yang membuatnya sempat drop dan berusaha bunuh diri, namun ketika aku mulai bercerita tentang
dunia luar.
Kali ini tak ada suara kecuali
tangisan Avienda…
J
J
J
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar