Kamis, 19 September 2013

PART III ^^

Yang sedang dihadapanku adalah lapangan merah milik Russia, keindahan nya tak kalah luar biasa dengan Paris yang sering diperbincangkan oleh banyak orang. Lapangan yang kini dipenuhi dengan tumpukkan salju tak membuatnya kehilangan banyak peminat justru mendatangkan banyak wisatawan asing yang ingin melihatnya.
            Tatanan gedung pencakar langit dan gedung – gedung bersejarah berada dalam lingkup lapangan merah ini, gedung bersejarah yang masih terjaga keasliannya, gedung pencakar langit yang indah menghasilkan keindahan yang sempurna untuk negara ini.

            “ Aku akan kembali ke Indonesia, kamu bukan orang pelupa yang akut bukan? Sekarang tanggal 14 desember, aku akan kembali ke Indonesia jam empat sore nanti.” Aku bisa pastikan Avienda mulai menatap langit dan mengeluarkan air matanya, tak dampai beberapa menit suara tangisannya mulai terdengar.
            “ Berhentilah menangis, aku hanya satu bulan disana.” Aku tak pernah terbiasa dengan keadaan seperti ini seolah aku adalah seseorang yang patut dihakimi karena membuat seseorang menangis.
            “ Kalau kamu pulang kenegaramu, aku tak bisa mendengar ceritamu lagi, aku tak bisa mendengar celotehan  dari sahabatku yang sekaligus merangkap jadi kakakku.” Aku bisa mengerti perasaannya, setelah dua tahun lalu ia divonis suatu penyakit yang menyebabkannya bahaya jika terlalu sering keluar rumah yang  membuatnya sempat drop dan berusaha bunuh diri, namun ketika aku mulai bercerita tentang dunia luar.
            Kali ini tak ada suara kecuali tangisan Avienda…
J J J J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar